Minggu, 23 September 2012

Prasejarah Amfibi - Kisah Evolusi Amfibi

Amphibamus
Berikut adalah hal yang aneh tentang evolusi amfibi: Anda tidak akan tahu bahwa mereka katak, kodok dan salamander hidup dengan populasi kecil dan berada pada ambang kepunahan pada saat ini, tetapi untuk puluhan juta tahun yang lalu pada akhir periode Karbon dan awal Permian, amfibi adalah hewan tanah dominan di bumi. Beberapa makhluk kuno dapat seukuran  buaya  (sampai 15 kaki panjang, yang mungkin tidak tampak begitu besar tetapi yang paling besar sejak 300 juta tahun lalu) dan meneror hewan kecil sebagai "predator puncak" di ekosistem rawa mereka. 
Sebelum menelaah lebih jauh, sangat membantu untuk mengetahui  apa arti kata "amfibi". Amfibi berbeda dari vertebrata lain dari tiga sudut pandang: pertama, berudu yang baru lahir hidup di dalam air dan bernafas melalui insang, yang kemudian menghilang saat remaja karena mengalami "metamorfosis" menuju dewasa yang menghirup udara (remaja dan dewasa bisa terlihat sangat berbeda, seperti dalam kasus berudu bayi dan katak dewasa). Kedua, amfibi dewasa bertelur di air, yang secara signifikan membatasi mobilitas mereka ketika menjajah tanah. Dan ketiga, kulit amfibi modern cenderung menjadi "licin" daripada reptil bersisik, yang memungkinkan mereka untuk mentransportasi tambahan oksigen untuk respirasi.

Minggu, 12 Februari 2012

Kisah di Dalam Batuan

Dalam lapisan-lapisan batuan endap yang terbentuk di dasar samudera - dan samudera itu sendiri telah kering - ditemukan kerangka, cangkang dan lain-lain jejak kehidupan yang dahulu terdapat di laut. Lapisan-lapisan batuan beserta fosil kandungannya merupakan bukti bagi para ilmuwan sehingga mereka dapat menciptakan kembali pemandangan laut purba. Fosil pada gambar di bawah merekam salah satu saat penting dalam kehidupan binatang yang telah lama lenyap dari bumi. Fosil seperti itu benar-benar langka dan luar biasa.

Sabtu, 28 Januari 2012

Pelestari Tunggal Masa Lampau

Satu-satunya wakil Rhynchocephalia yang masih hidup ialah tuatara (Sphenodon punctatus). Rhyncocephalia adalah kelompok reptilia yang "kepalanya berparuh", dan pernah tersebar luas. Tuatara telah mampu bertahan selama 200 juta tahun, dan hanya mengalami perubahan kecil pada kerangkanya. Ketika untuk pertama kalinya menarik perhatian para ahli pada tahun 1831, binatang itu dianggap bengkarung. Kalau dilihat dari luar, binatang itu memang mirip bengkarung. Baru seperempat abad kemudian, studi tentang anatominya mengungkapkan keunikan tuatara. Dewasa ini sebaran tuatara terbatas di 32 pulau kecil Selandia Baru dan binatang itu menjadi pokok penelitian luas. Berbagai usaha telah dicoba untuk mengetahui, kenapa binatang itu tidak musnah berabad-abad yang lalu bersama semua kerabatnya?.